

“Jadi sesungguhnya, 10 persen itu suara asli, seperti Pemilu 2004 yang hanya tujuh persenan, masih orisinil,” ujarnya dalam diskusi di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4).
Sementara, terkait peraihan 20,85 persen dalam Pileg 2009 silam, terang politikus kelahiran Purwokerto ini, karena Demokrat mendapatkan dari suara pemilih mengambang (swing voter).
“Artinya, suara Pemilu 2009 banyak dipengaruhi figur SBY (Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, red), daripada Demokrat. (Swing vote) orang yang gampang berpindah-pindah.
“Dan sekarang, mereka kembali ke asal, seperti Nahdliyin dulu di Demokrat, sekarang kembali ke PKB (Partai Kebangkitan Bangsa, red),” pungkas Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini. (PN/FH)